Buku / Booklet
Harmoni Baru Manusia dan Alam di Dataran Tinggi, Rendah dan Lahan Basah

Harmoni adalah sesuatu yang serasi, selaras, dan seimbang. Adanya keharmonian akan menghadirkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan akan menghadirkan kenyamanan, ketertiban dan kecintaan. Sesuatu yang dicintai pasti akan sangat disukai. Alam telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan serasi, seimbang dan selaras. Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:
“Bahwa seluruh komponen jagat raya berinteraksi satu dengan lainnya dengan ketertataan yang sempurna dan terukur” (QS: Al-Hijr : 21), “Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya dalam keadaan seimbang, indah dan bermanfaat” (QS Al-Mulk : 3)”
Harmoni manusia dan alam artinya adalah keserasian dan keselarasan hubungan manusia dan alam sekitarnya. Rambo (1983) dalam Helida et al. (2016), menyatakan adanya dua sistem yang menjadi penopang utama terciptanya harmonisasi manusia dan alam yakni system social dan ekosistem alam (natural ecosystem). Beberapa komponen natural ekosistem antara lain meliputi faktor-faktor biofisik seperti tanah, air, iklim, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya yang satu sama lain berinteraksi dalam suatu mekanisme tertentu sehingga perubahan pada komponen yang satu akan berpengaruh pada keberadaan komponen lainnya.
Misalnya saja, perubahan iklim yang mengarah pada tingkat kekeringan tertentu akan berpengaruh pada ketersediaan air dalam tanah, yang pada gilirannya akan memberikan pengaruh pada sebaran tumbuhan dan hewan yang ada di atasnya. Demikian juga dengan sistem sosial, beberapa komponen sosial seperti demografi, organisasi sosial, ekonomi, institusi politik dan sistem kepercayaan adalah hal-hal yang saling memberikan pengaruh pada terbentuknya karakter tertentu, daya tahan, stabilitas, dan tingkat kemajuan (Rambo 1983). Oleh karena itu antara kedua sistem ini harus berjalan seimbang, asupan memberi dan menerima energy harus seimbang, sebagaimana Teori Ekologi Manusia.